Achmad dan Perjuangan Hidup dari Segelas Minuman

Kegagalan tidak membuat Achmad berhenti mencoba. Demi kehidupan keluarganya, ia terus berjuang mencari sesuap nasi dari segelas minuman.

Achmad merintis karier bisnis pada tahun 2016 dengan modal pendidikan manajemen yang didapatkan ketika menimba ilmu di UIN Malang. Beragam bidang telah ia jajal, seperti alat kesehatan, aksesoris, hingga jualan beras dan minuman.

Era pandemi memaksanya menjadi lebih kreatif. Kebutuhan untuk menghidupi keluarganya membuat Achmad kepikiran membangun sebuah unit bisnis baru dengan nama yang cukup unik, Bukti Indonesia. Hasil risetnya menunjukkan potensi besar yang masih bisa digali dalam bidang ini. Dan meskipun pernah gagal dalam merintis usaha food & beverage, Achmad tetap menolak mengibarkan bendera putih sebelum berjuang.

Menerobos Rintangan Demi Keluarga

Seperti yang dialami peserta Empowering Youth to Work (EYW) lainnya, Achmad juga harus berhadapan dengan rintangan yang cukup terjal. Minimnya pengetahuan pengembangan usaha dan terbatasnya stok produksi di BauBau membuat Bukti Indonesia jadi sulit untuk berkembang. Namun dengan motivasi untuk menghidupi keluarganya, Achmad terus melanjutkan usahanya.

Achmad memutuskan untuk mengikuti program EYW yang digagas oleh ANGIN dan Oxfam Indonesia. Selain untuk mendapatkan pencerahan agar bisa mengatasi rintangan yang sedang dihadapi, ia juga ingin membangun koneksi seluas mungkin. Dengan begitu, Achmad bisa saling bertukar ilmu dengan rekan-rekan UMKM lainnya.

Jangan Takut untuk Berusaha

Program EYW benar-benar memberikan manfaat buat Achmad. Kegiatan mentoring dengan mas Ernest soal penentuan harga produk menjadi bekal pengembangan usaha yang sangat penting untuknya. Selain itu, harapan untuk memiliki jejaring yang lebih luas pun bisa ia dapatkan dari program ini.

Achmad punya target yang sederhana di akhir tahun 2021, yakni memiliki karyawan. Ia tak ingin terburu-buru dalam membangun usahanya dan memilih metode step-by-step. Achmad berharap Bukti Indonesia bisa menjadi ladang penghasilan buat tenaga kerja yang diberdayakan dari lingkungan sekitarnya.

“’Be or not to be, there is nothing in between’. Lakukan usaha, jangan takut berusaha karena potensi gagal banyak, namun juga ada potensi usaha,” pesan Achmad untuk para pegiat bisnis yang masih merintis kariernya.

Pin It on Pinterest